Romantic

Romantic
Cinta dan Harapan

Kamis, 05 Juli 2012

Ketulusan Dalam Cinta

“Ajak Hatimu Bicara” agar bahagia tergapai, agar masalahmu terurai, Begitulah judul dari buku Muhammad alian yang aku baca pada saat adik berulang tahun. Masih ku ingat waktu itu aku merasa bingung kado apa yang hendak aku berikan padanya sebagai hadiah di hari ulang tahunnya yang ke 21 tahun.. Namun setelah aku bertemu dengan temanku yang membawa banyak buku, aku temukan ada beberapa judul buku yang cukup menarik pandangan mata ku untuk segera memilikinya. Tak lama aku memilih beberapa judul buku yang begitu banyak dan menarik akhirnya aku putuskan untuk mengambil buku yang berjudul “Hanya engkau yang ku sayang dan Mahar diupuk senja” yang aku berikan sebagai kado ulang tahun adikku dan “Temani Aku menangis dan juga Ajak Hatimu Bicara” yang menjadi Insfirasi dalam tulisan ku ini. Dalam buku tersebut aku petik dan ku tandai sebuah judul yang jadi ulasan pada tulisan ini yaitu Ketulusan Dalam Cinta”. Sahabat… mungkin tidak bisa dipungkiri dan tengah menjadi persoalan yang universal yang sudah di pahami oleh khalayak bahwa keabstrakan dan kompleksnya permasalahan dalam mengarungi bahtera cinta di dunia. Namun setidaknya Cinta yang tulus tidak pernah berharap Ia mendapatkan balasan, yang jelasnya dalam cinta yang tulus selalu menghargai dan bisa mencintai tanpa mengharapkan orang lain membalas cintanya. Elemen utama dari cinta adalah hati nurani dan akal. Akal pada dasarnya bertugas untuk mengenal apa yang sebaiknya harus kita cintai. Meski terkadang akal dipengaruhi oleh persaan yang melumpuhkan logika hingga tak sadar bahwa dirinya tengah dipengeruhi dan tak bisa lepas dari hipnotis dengan mudah. Seperti kata-kata yang aku kutip dari ulasan Mario Teguh Golden wesh “ orang yang sedang jatuh cinta tak bisa dinasehati oleh 400 malaikat sekalipun. Disadari atupun tidak kenyataannya memang benar adanya.. Orang yang sedang dilanda cinta logikanya lumpuh dan tak mudah dinasehati. Sedangkan hati nurani bertugas memelihara cinta tersebut dengan ketulusan yang tumbuh dari kesadaran akal ketika merespons secara sadar sebuah pilihan. Memilih adalah sesuatu hal yang tak mudah untuk dilakukan apa lagi jika hal tersebut hadirr saat kita dihadapkan pada pilihan yang berat, seperti harus memilih antara menuruti orangtua atau pasangan yang kita cintai. Disinilah kadang banyak orang salah memilih dan lebih mengutamakan perasaan bukan pada akal dan hati nurani sebagai mana yang telah dijelaskan di atas. Cinta yang sedang tertuju pada sesuatu akan tertanam di dalam hati dan membentuk dua tahapan. Pertama , rasa cinta akan membentuk pola dasar dan kaidah bagi perasaan, kehendak dan obsesi dalam hidup. Pada tahapan ini cinta terkadang diwujudukan dalam peristiwa, ucapan, tindakan, hubungan sosial, kebenaran, dan laku. Kedua, kecintaan seseorang terhadapa objek tertentu menjadi pusat segala sesuatu yang bergerak dalam nurani oang tersebut sehingga sama sekali tidak ada peluang bagi objek lain untuk masuk kedalam hatinya. Tidak mudah memasukan dua buah benda kedalam satu ruang atau mudah nya adlah tidak mungkin ada dua cinta dalam satu hati.. namun tak terpiirkan entah cinta yang mana yang harus berada dalam hati yang tepat. Kenali cinta yang asli dari ketulusan cinta dari keluarga, cinta ibu dan ayah pada anaknya, cinta seorang kakak terhadap adik, dan yang lebih tulus adalah kecintaan Nabi Muhammad terhadap umatnya. Cinta yang tulus dan asli memberikan kekuatan bukan menjadikan ia lemah, seperti kisah yang terjadi pada seroang ibu yang memiliki seorang anak yang sedang sakit parah, ia lakukan apapun demi kesembuhan anaknya tanpa berpikir akan kesehatannya sendiri dan berharap balasan setelah anaknya sembuh.. justru ia semakin kuat dan membuang jauh-jauh kelemahan yang ada pada dirinya. Namun yang kita pahami pada kenyataan hidup terlalu banyak kisah yang membuat orang terpuruk, hilang semangat hidup, dan terperosok dalam kegagalan akibat cinta. Namun tak sedikit pula orang bisa sukses dan berhasil akibat cinta.. Ketulusan cinta memberikan pengaruh besar dalam kehidupan sebab dengan ketulusan tersebut seseorang kan memperoleh kemurniaan cinta dan ketenangah hidup. Sebagai mana menjadi sebuah perbincangan umum, kehidupan yang dihiasi dengan cinta,kasih sayang dan ketenangan. Ketiga kata tersebut tidak dengan mudahnya didapat tanpa sebuah proses yang panjang dan kerikil tajam yang menjadi penghalang perjalan untuk mencapai kebahagian. Ketanangan dan kebahagian memang diawali dengan kehadiran cinta, namun tak selamanya cinta bersebut berkibar kadang kala cinta berubah arah mengikuti gerak angin. Tetapi meski cinta tersebut luntur dimakan waktu maka rubahlah dengan kasih sayang yang nyata..sebab dengan adanya metamorposa terseut ketenangan dan kebahagian akan tetap terjaga. Ketulusan dalam cinta membutuhkan proses yang panjang untuk memperoleh kebahagian hidup tanpa tergantung pada buih-buih kepalsuan yang menjadi penghias dan romantika kehidupan…

Senin, 02 Juli 2012

Kini Aku Sendiri

Kini aku sendiri tanpa dirinya lagi…
Sembilu menyelimuti hati, kalut membelit jiwa karena jauh dari kerinduan yang biasanya mengisi hari demi hari, canda tawa bersamanya kini tinggal kenangan. Ya tuhan entah apa yang mesti aku lakukan tanpa dirinya disisiku…? Engkau maha Tahu dan mengerti hati seorang hamba yang tengah dilanda kegelisahan yang lumpuhkan logika dan bangkitkan gelora dalam dada… Engkau yang goreskan garis kehidupan kami, apa hanya sekajap saja kami bersama dalam keindahan dan keceriaan?? Aku ceritakan semua padamu Tuhan… Semua yang ada dalam benak hati yang tak pernah aku ceritakan sebelumnya pada orang lain…!!! Memang aku hanya sebatas pengisi dan pelipur lara kala ia tengah bersedih tapi apakah salah jika aku tak sanggup kehilangan, cukup bagiku kehilangan sosok orang yag paling ku sayang dan menyayangiku dengan segenap hati, cukup bagiku kehilangan asa dan cinta di hati.. Aku tak mampu kehilangan sosok adik yang begitu ku sayang dan tak pernah aku bayangkan jika ia pergi meninggalkan aku sendiri. Mungkin semua ini terjadi karena kesalahan yangtelah aku perbuat dan tak pernah aku sadari hingga aku harus mengalami hal yang jauh dari perkiraan dan kesadaranku.. Mungkin engkau telah sediakan pengganti yang lebih baik dari hal ini, namun kiranya jangan biarkan aku tenggelam dalam kegelisahan yang menyelimuti hari demi hari. Jika memang aku harus sendiri berikan ketenangan dan kecerian pembangkit semangat dalam jiwa hingga aku bisa menerima bahwa dia memang harus pergi manjauh!!!